Jakarta – Suasana hangat, akrab, dan penuh semangat tergambar dalam pertemuan antara Menteri Sosial Republik Indonesia, Dr. (H.C.) Saifullah Yusuf, dengan Bupati Bolaang Mongondow Utara (Bolmut), Dr. Sirajudin Lasena, SE, M.Ec.Dev, yang didampingi langsung oleh kakak kandungnya, Drs. Amin Lasena, MAP, mantan Wakil Bupati Bolmut periode 2018–2023. Pertemuan penting tersebut berlangsung pada Kamis malam, pukul 19.00 WIB, di Kantor Kementerian Sosial RI, Jalan Salemba Raya No. 18, Jakarta Pusat.
Pertemuan ini merupakan hasil inisiatif dan fasilitasi pribadi dari Amin Lasena sebagai wujud nyata komitmennya terhadap pembangunan Bolmut. Dalam pernyataannya, Amin menegaskan bahwa kedekatannya dengan Menteri Sosial bukanlah hubungan baru, melainkan persahabatan lama yang terjalin sejak masa mereka aktif di organisasi kepemudaan.
“Saya dan Bapak Saifullah adalah kawan lama. Waktu Pak Saifullah menjadi Ketua Umum Pengurus Pusat GP Ansor, saya menjabat sebagai Ketua Pengurus Wilayah GP Ansor Sulawesi Utara,” ujar Amin mengenang masa pengabdiannya di lingkungan Nahdlatul Ulama.
Ia menambahkan bahwa upaya memperjuangkan kepentingan daerah tidak harus menunggu jabatan atau kekuasaan. “Saya memfasilitasi pertemuan ini sebagai bagian dari komitmen pribadi saya untuk membangun Bolmut. Tidak perlu ada jabatan kalau kita benar-benar ingin memajukan daerah,” tegasnya.
Amin yang dikenal luas sebagai tokoh pendidikan dan pembangunan di Bolmut juga menggarisbawahi pentingnya membuka akses ke berbagai program kementerian. Ia menyebut bahwa keterbatasan anggaran di daerah harus dijawab dengan sinergi aktif bersama pemerintah pusat dan lembaga legislatif nasional.
“Ada banyak program strategis di setiap kementerian di pusat. Maka, mengakses program-program itu sangat penting. Saya siap memfasilitasi, baik di Kementerian maupun di DPR RI,” tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Sirajudin Lasena secara khusus menyampaikan beberapa prioritas penting yang sedang diperjuangkan pemerintah daerah, terutama dalam sektor kesehatan. Salah satunya adalah peningkatan kuota Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBN, sebagai langkah strategis menuju Universal Health Coverage (UHC) yang lebih merata di Bolmut.
“Peningkatan kuota PBI sangat krusial. Semakin banyak warga tidak mampu yang dijamin kepesertaannya dalam BPJS Kesehatan, maka semakin dekat pula kita pada UHC yang sesungguhnya,” jelas Sirajudin.
Program PBI APBN merupakan skema jaminan kesehatan gratis yang dibiayai pemerintah pusat bagi masyarakat miskin dan rentan. Di Bolmut, program ini menjadi tumpuan utama dalam memastikan keadilan dan pemerataan layanan kesehatan, terutama bagi warga di pelosok.
Namun perhatian Bupati Bolmut tak berhenti di sektor kesehatan. Dalam pertemuan itu, ia juga mengajukan sejumlah usulan strategis dari Kementerian Sosial, antara lain:
- Mobil Tangki Air Bersih, untuk mengatasi kekurangan air bersih di wilayah rawan kekeringan,
- Mobil Dapur Umum, sebagai respons cepat saat terjadi bencana alam atau sosial,
- Lumbung Sosial, sebagai cadangan logistik bantuan pangan saat kondisi darurat dan bencana.
Seluruh usulan tersebut mendapat sambutan positif dari Menteri Sosial, Saifullah Yusuf. Ia menegaskan kesiapan Kementerian Sosial untuk mendukung penuh kebutuhan dan perjuangan daerah yang aktif menjalin komunikasi dengan pusat.
“Kolaborasi seperti ini penting. Pemerintah pusat siap membantu pemda yang aktif memperjuangkan hak-hak sosial masyarakatnya,” ungkap Mensos Saifullah Yusuf.
Pertemuan ini menjadi penanda penting bahwa sinergi antara pemimpin daerah dan pemerintah pusat, ditopang oleh jejaring personal dan komitmen moral, bisa menghasilkan langkah konkret untuk kesejahteraan masyarakat. Bagi Bolmut, ini bukan sekadar kunjungan birokratis, melainkan upaya nyata membangun jembatan antara kebutuhan lokal dan perhatian nasional. (Bahar Korompot)