Didatangi Tiga Pria Tak Berseragam, Pemred Identik News Merasa Diintimidasi

BOLTARA – Hujan deras mengguyur Boroko malam itu. Suasana sepi dan basah tak membuat Pimpinan Redaksi Identik News Supli Van Gobel lengah saat tiga pria tanpa seragam datang ke rumahnya, Selasa, (03/06/2024). Mereka tak membawa surat tugas atau dokumen resmi, tapi tekanan yang mereka berikan terasa nyata.
“Saya merasa terintimidasi secara mental. Salah satu dari mereka bilang siap lepas pangkat dan dinas kalau perlu,” kata Supli kepada media ini, Rabu, (04/06/2025).
Supli menduga mereka adalah anggota Kepolisian Resor Bolaang Mongondow Utara (Polres Boltara), dipimpin Kepala Unit Resmob, Bripka Maskur Botutihe. Kedatangan mereka berkaitan dengan konfirmasi atas pemberitaan yang tengah Supli kerjakan.
Namun pendekatan yang dilakukan jauh dari prosedur. “Saya bekerja berdasarkan kaidah hukum dan etik jurnalistik. Mereka datang malam-malam, hujan pula, tanpa seragam dan tanpa dokumen resmi. Itu sudah di luar batas,” ujar Supli.
Dalam pertemuan itu, Supli diminta membuka identitas narasumber yang menjadi dasar pemberitaannya. Permintaan ini ia tolak tegas.
“Saya tidak bisa membuka sumber. Itu prinsip utama dalam kerja jurnalistik. Kode Etik Jurnalistik juga menegaskan soal itu,” katanya, mengacu pada Pasal 7 tentang kewajiban menjaga kerahasiaan identitas narasumber.
Peristiwa ini memicu reaksi komunitas jurnalis lokal. Mereka menilai tindakan itu sebagai ancaman langsung terhadap kebebasan pers, yang dijamin Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999.
“Kalau jurnalis dipaksa buka sumber, itu sama saja menggerus dasar kebebasan pers,” ujar seorang jurnalis senior di Bolmut kepada media ini.
Menanggapih hal tersebut Wakapolres Boltara, Kompol Abdul Rahman Faudzi, saat bersua dengan beberapa wartawan mengatakan akan menindaklanjuti laporan tersebut.
“Terima kasih atas informasinya. Tentu ini akan kami sampaikan ke Kapolres dan dibicarakan lebih lanjut” Pungkasnya. (***)