Marhaban ya Ramadan 1446 H

Network
BUOL

Lapas Kelas III Leok, Promosikan Furnitur Mewah Karya Warga Binaan

Buol, Profakta.com – Lapas Kelas III Leok, kabupaten Buol Provinsi Sulawesi tengah, promosikan Furnitur mewah hasil karya warga Binaan.

Kepala Lapas Kelas III Leok Edy Yulianto, S.H,pada penutupan acara Deklarasi janji kinerja WBK-WBBM memperkenalkan pegawainya yang sukses membina  warga binaan hingga berhasil menghasilkan karya furnitur yang mewah dan bernilai jual.

Kepala Sub Bidang pembinaan Lapas kelas III Leok Taufik,S.H, yang membidangi kegiatan kerja warga binaan mengarahkan para narapidana pada kegiatan kemandirian di mana warga binaan di arahkan pada bakatnya masing-masing hingga menghasilkan buah karya yang sangat memuaskan.

Satu setelan meja kursi mewah dari kayu berkelas di patok seharga 5 (lima) juta rupiah oleh Taufik yang mengatakan bahwa Lapas kelas III Leok siap memproduksi sesuai pesanan.

“Setiap warga binaan kami bina dan kami arahkan sesuai skill agar nantinya ketika mereka keluar dari sini akan memiliki keterampilan yang mampu menunjang ekonomi keluarganya.ini adalah bentuk pembinaan kami agar warga binaan yang telah menjalani masa pidananya di dalam lembaga pemasyarakatan ini tidak akan lagi mengulangi bentuk pelanggaran hukum, kriminalitas,dan kejahatan lainnya sebab telah memiliki ketrampilan yang mereka dapatkan dari sini dan bisa menopang kehidupannya” Kata Taufik.

Furnitur mewah yang di pajang di pelataran kantor Lapas kelas III Leok tersebut, di kerjakan oleh empat orang warga binaan dalam waktu satu minggu saja.selain itu terpajang podium cantik yang di gunakan pada acara deklarasi janji kinerja WBK-WBBM juga buah karya warga binaan.

Taufik mengatakan bahwa saat ini ada 15 (lima belas) orang warga binaan berada dalam bimbingannya yang harapannya akan mengarahkan bakat mereka menjadi satu keterampilan yang bermanfaat untuk kehidupannya nanti.

Taufik juga berharap dukungan pemerintah daerah kabupaten Buol, stakeholder, untuk dapat membantu serta mempromosikan furnitur karya warga binaan serta menjadikan mereka bagian dari masyarakat yang bermanfaat dan berharga sebagai manusia yang sama.Taufik menutup pembicaraan dengan mengatakan bahwa seluruh warga binaan yang di berdayakan dalam bentuk bimbingan ketrampilan tersebut adalah warga asli kabupaten Buol yang kreatif dan sesungguhnya baik dalam penilaiannya. (Heny Manoppo)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button