Buol, Profakta.com – Kapolres Buol AKBP. Dieno Hendro Widodo,S.I.K,lakukan pengawalan saat penyerahan Vaksin Covid-19 dari dinas kesehatan provinsi Sulawesi tengah kepada dinas kesehatan kabupaten Buol,bertempat di gudang instalasi farmasi Jl.Undata No.3 kota palu,Jumat (29/01/2021).
Vaksin yang diserahkan dari Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) dibawah menggunakan kendaraan Ambulance Dinkes Pemkab Buol dengan Nomor Polisi DD 8897 XX. Vaksin tersebut di kawal oleh 10 personil Polres Buol yang dipimpin langsung oleh Kapolres Buol AKBP. Dieno Hendro Widodo dengan menggunakan Patwal Sat Lantas.
Penyerahan tersebut di lakukan oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulteng dr. I Komang Adi Sujendra, Sp. PD kepada Kadinkes kabupaten Buol M. Rizal Nokoko, S.Si, Apt., M.Kes. selaku Kepala Dinkes Kabupaten Buol yang dihadiri oleh Wakil Bupati Buol H. Abdullah Batalipu, S.Sos., M.Si, Kapolres Buol AKBP Dieno Hendro Widodo, S.I.K., Pabung 1305 BT Mayor Infantri Jeffry Mamonto bersama personil Polres Buol dan staf Dinkes.
Kapolres Buol, AKBP Dieno Hendro Widodo menegaskan, seperti yang dilihat bersama-sama pihaknya telah menyiapkan gudang penyimpanan kemudian juga alat pendingin yang telah memenuhi standar untuk penyimpanan vaksin tersebut.
“Saya harap kita bersama-sama mendukung program pemerintah yaitu mensukseskan vaksinasi covid-19 untuk mengantisipasi penyebaran virus Corona di lingkungan kita, agar kita terhindar dari kekwatiran akan terpapar virus corona.” Ujarnya
Kapolres menambahkan, Vaksinasi ini bertujuan mengendalikan penularan transmisi lokal dari pada virus corona kemudian juga menurunkan angka yang terpapar serta dengan divaksin maka kekebalan tubuh kita akan meningkat
Selanjutnya, terkait keamanan vaksin yang disimpan gudang penyimpanan. Polres Buol akan melakukan pengamanan dengan menugaskan personelnya secara bergantian hingga pendistribusian ke Puskesmas.
“Tetap mematuhi protokol kesehatan, dengan selalu menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, menghindari kerumunan serta membatasi mobilitas,” imbaunya. (Heny Manoppo)
