Profakta.com – Aksi terorisme dan radikalisme merupakan potensi kerawanan dalam perayaan ibadah natal 2020 di Sulawesi Tengah, itu yang dijelaskan Wakapolda Sulteng Brigjen Polisi Hery Santoso, SIK, MH saat di wawancarai media di Palu, setelah pelaksanaan apel gelar pasukan Operasi lilin tinombala 2020.
Sesuai kalender tahunan dibulan November dan Desember itu waktu yang sering terjadi aksi-aksi terorisme maupun radikalisme, oleh karena itu Wakapolda Sulteng menghimbau dan mengharapkan akan lebih baik bila ibadah natal dapat dilakukan secara virtual untuk menekan penyebaran covid-19 dan mengantisipasi potensi kerawanan lainnya.
Bila tidak, ibadah dapat dilaksanakan secara bertahap atau berulang sehingga tidak menghadirkan Jemaat dalam jumlah banyak. Polda Sulteng juga telah menggelar 53 Pos pengamanan dan 28 Pos pelayanan dimana setiap gereja akan dilakukan pengamanan oleh personil yang ada di Polres sampai dengan Polsek, jelas Wakapolda.
Selain itu Polda Sulteng juga masih melaksanakan operasi aman nusa dalam rangka menekan penyebaran covid.19 serta penerapan protokol kesehatan, oleh sebab itu operasi lilin ini juga diharapkan dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi warga, tutup Wakapolda Sulteng. (Eka Humas Polres Buol/HenyProfakta)