PROFAKTA.COM – Studi terbaru menunjukkan, orang berusia di atas 45 tahun memiliki risiko yang lebih tinggi terkena penyakit seksual atau infeksi menular seksual (IMS). Alasannya, orang tua enggan berbicara tentang kehidupan seksual mereka.
Penelitian dari SHIFT ini menyurvei 800 orang dewasa di Inggris, Belgia, Belanda. Hasilnya, peneliti menemukan perubahan besar dalam perilaku seksual orang dewasa dalam beberapa dekade terakhir. Termasuk peningkatan jumlah lansia yang aktif secara seksual.
Namun, banyak orang tua mengabaikan IMS. Studi mendapati, lebih dari 50 persen responden belum pernah melakukan tes terkait penyakit seksual.
Menurut peneliti, stigma dan rasa malu menjadi hambatan sekaligus alasan terbesar orang tua enggan memeriksakan kesehatan seksual.
“Stigma masyarakat menjadi hambatan besar bagi orang tua untuk mengakses layanan kesehatan [terkait seksual],” ujar peneliti, Tess Hartland, kepada CNN.
Belum lagi ditambah asumsi bahwa orang tua merupakan individu aseksual, yang menyatakan bahwa seks tak lagi menjadi bagian hidup mereka. Hal tersebut, lanjut Hartland, sangat membatasi kesadaran mereka akan layanan kesehatan seksual.
Peneliti juga menemukan, orang tua di atas 45 tahun umumnya menganggap diri mereka hanya berhubungan dengan satu pasangan saja. Mereka juga enggan membicarakan kehidupan seksual mereka
Selain itu, mayoritas orang tua juga tidak mengetahui risiko IMS. Pengetahuan mereka tentang infeksi menular seksual sangat terbatas. Peneliti mengatakan, kebanyakan orang tua tidak menyadari bahaya hubungan seks tanpa kondom.
“Di atas 45-an yang paling berisiko umumnya adalah mereka yang memasuki hubungan baru setelah periode monogami, seringkali pasca-menopause, tetapi tidak banyak memikirkan IMS,” kata peneliti dari University of Chichester, Ian Tyndall.
Peneliti menyarankan agar orang tua berusia di atas 45 tahun untuk memeriksakan kesehatan seksual mereka dan mulai melakukan tindakan pencegahan infeksi menular seksual.
Sumber : CNN Indonesia