Aktivis Berang! Tambang Ilegal di Bolmut Masih Aman-Aman Saja

Bolmut – Aktivis lingkungan di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut), Febrianto Lombu kembali menyoroti aktivitas pertambangan ilegal yang masih berlangsung di Desa Huntuk, Kecamatan Bintauna. Keberadaan alat berat di Kilo 20, 23, dan 25 menjadi bukti bahwa pertambangan emas tanpa izin (PETI) tetap beroperasi meskipun ada larangan resmi dari pemerintah.

Febrianto Lombu, menegaskan bahwa aparat penegak hukum harus segera mengambil tindakan tegas terhadap pihak-pihak yang diduga membekingi kegiatan ini. Ia meminta Kepolisian Resort (Polres) Bolmut untuk mengusut dan menangkap aktor yang bertanggung jawab atas operasi tambang ilegal tersebut.

“Kami mendesak aparat kepolisian untuk segera turun tangan dan menghentikan aktivitas ilegal ini sebelum dampaknya semakin luas terhadap lingkungan dan masyarakat,” ujar Febrianto.

Berdasarkan informasi yang beredar, seorang pengusaha berinisial FR, warga Bintauna, disebut-sebut sebagai koordinator alat berat jenis ekskavator yang beroperasi di lokasi tambang ilegal tersebut. Hal ini memicu spekulasi adanya dukungan dari oknum tertentu yang memungkinkan pertambangan ilegal tetap berjalan.

Sebelumnya, Pemerintah Daerah Bolmut melalui Dinas Lingkungan Hidup telah mengeluarkan edaran resmi yang melarang aktivitas PETI di Desa Huntuk. Namun, kenyataannya, operasi pertambangan ilegal masih tetap berlangsung tanpa ada tindakan nyata dari aparat terkait.

Keberadaan tambang ilegal ini tidak hanya melanggar hukum, tetapi juga berpotensi menimbulkan kerusakan lingkungan yang serius. Aktivitas eksploitasi dengan alat berat dapat merusak ekosistem, mencemari sungai, serta mengancam keberlanjutan sumber daya alam di wilayah tersebut.

Dengan semakin kuatnya desakan dari masyarakat dan aktivis lingkungan, harapannya aparat penegak hukum segera mengambil langkah konkret untuk memberantas tambang ilegal dan memastikan kelestarian lingkungan di Kabupaten Bolmut tetap terjaga. (Red_Pro)