Kelangkaan Gas LPG 3 Kg di Bolmut, Warga Resah, Pemerintah Daerah Bungkam
Bolmut – Masyarakat Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut) tengah mengeluhkan kelangkaan Liquefied Petroleum Gas (LPG) 3 kilogram yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir. Kondisi ini menyebabkan harga di pasaran melonjak hingga mencapai Rp. 30.000 per tabung, jauh di atas harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
Warga mengaku kesulitan mendapatkan gas subsidi tersebut, bahkan di pangkalan resmi sekalipun. “Sudah antri lama, tapi sering kehabisan. Kalau ada di pengecer, harganya jauh lebih mahal, sudah mahal itu pun kalau ada” kata Anisa, salah seorang warga di Kecamatan Kaidipang.
Kelangkaan ini memicu keresahan, terutama di kalangan masyarakat kecil yang sangat bergantung pada gas LPG untuk keperluan memasak sehari-hari. Banyak yang berharap pemerintah segera turun tangan untuk menangani masalah ini.
Namun, saat dimintai tanggapan, Kepala Dinas Perdagangan lewat Sekretaris Dinas Abraham Hassu, S.Kom Via WhatsApp enggan memberikan komentar
“Tanya Kabid Perdagangan,” Singkat Abraham
Sementara itu Kepala Bidang Pengembangan Perdagangan dan Perindustrian Dinas Perdagangan Kabupaten Bolmut, Lastrie Panongoa, ST.,M.Si saat dikonfirmasi tidak menjawab pertanyaan dari wartawan media ini
Sikap bungkam Dinas Perdagangan ini menambah kekecewaan warga, yang merasa pemerintah daerah seharusnya lebih responsif dalam mengatasi kelangkaan barang kebutuhan pokok seperti gas LPG.
“Kalau begini terus, kami harus bagaimana? Pemerintah seharusnya hadir memberi solusi, bukan malah diam,” ujar salah seorang pedagang kecil yang mengaku omzetnya menurun karena sulit memasak makanan untuk dijual.
Warga mendesak agar pemerintah segera mengambil langkah konkret untuk mengatasi kelangkaan ini, baik dengan memastikan pasokan LPG yang cukup maupun menindak oknum yang diduga menimbun gas untuk mendapatkan keuntungan besar. (Bahar Korompot)