BOLMUT- Sekretaris Wilayah LSM Gerak Indonesia Provinsi Sulawesi Utara, Erik Tegela, memberikan peringatan keras kepada oknum kepala dinas (kadis) dan pihak simpan pinjam yang terindikasi melakukan penyalahgunaan aset negara berupa mobil dinas sebagai jaminan pinjaman.
Menurut Erik, pihaknya menerima sejumlah laporan dari masyarakat terkait adanya mobil dinas milik instansi pemerintah daerah yang diduga dijadikan jaminan dalam pengajuan pinjaman pribadi oleh oknum pejabat.
“Ini jelas menyalahi aturan. Aset negara tidak bisa diperjualbelikan apalagi dijaminkan untuk kepentingan pribadi,” tegas Erik, Senin (16/04/2025)
Irfan menyebutkan bahwa LSM Gerak Indonesia telah mengantongi bukti awal berupa hasil percakapan Via WhatsApp dengan Pihak pemberi pinjaman yang memperkuat dugaan tersebut. Ia pun mengingatkan kepada pihak simpan pinjam agar tidak sembarangan menerima jaminan, khususnya yang berkaitan dengan aset milik negara.
“Mobil dinas itu dibeli dari uang rakyat dan fungsinya untuk menunjang operasional pemerintahan, bukan untuk kepentingan pribadi. Jika benar ada koperasi yang menerima jaminan seperti ini, maka bisa dikenai sanksi hukum karena turut serta dalam praktik yang menyalahi aturan,” ujarnya.
Ia juga menyoroti lemahnya pengawasan dari Badan Pengelola Aset Daerah serta Inspektorat dalam menindak pejabat yang menyalahgunakan kendaraan dinas. Erik meminta Bupati Bolmut dan aparat penegak hukum segera turun tangan menyelidiki kasus ini.
“Jangan biarkan ini menjadi praktik yang membudaya. Kami dari LSM Gerak Indonesia siap membawa kasus ini ke ranah hukum jika tidak ada tindak lanjut dari pemerintah Kabupaten Bolmut,” tambahnya.
hal ini menjadi alarm keras bagi para pejabat agar tidak semena-mena menggunakan fasilitas negara untuk kepentingan pribadi. Dia juga mengajak masyarakat untuk aktif melaporkan jika mengetahui adanya praktik serupa di lingkup pemerintahan daerah.
