Bolmut, Profakta.com – Dampak pandemi Covid-19 begitu terasa pada sektor ekonomi. Pola perilaku konsumen juga ikut berubah mengikuti perubahan situasi. Konsumen menjadi lebih selektif dan berhati-hati dalam bertindak untuk menjaga kesehatan diri dan keluarganya.
Dalam kondisi ini, strategi bisnis menjadi krusial bagi para pelaku ekonomi agar tetap eksis dan berkembang. Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) merupakan organisasi yang mengatur bisnis berskala daerah, sehingga BUMD harus bisa diandalkan sebagai motor penggerak ekonomi di daerah.
Hal tersebut disampaikan oleh ketua Presidium Pengawal Pembangunan Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (P3BMU), M. I. Christoffel Buhang, S.Sos, Rabu (16/03/2022)
“Menyikapi akan lahirnya program Triple helix, BUMD bisa menjadi mitra usaha dalam penyiapan Pakan dan fasilitas lain yang bisa di kerjasamakan “ Ujarnya
Menurutnya, BUMD bisa bekerjasama dengan seluruh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) untuk menggali potensi dimasing-masing Desa yang bertujuan mendorong pendapatan Desa dan masyarakat.
“Contoh, Desa Pontak bersatu, Desa Ollot bersatu, Desa Kopi, Desa Huntuk, itu bisa dilakukan Penanaman Kopi dengan memanfaatkan Dana Desa serta melibatkan Dinas Pertanian dalam pendampingannya” Kata Pria yang Akrab disapa Papa Ca itu
Lebih lanjut Ia menjelaskan, dengan hadirnya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bitung, Likupang dan Ibukota Nusantara, akan membuka peluang baru bagi daerah Bolmut melalui BUMD.
“Sekedar mengingatkan, Perda BUMD sudah ada sejak 2013, Jika yang menjadi Kendala adalah masalah Modal, itu bisa diatasi dengan memanfaatkan Penyertaan Modal dari APBD, dan Pihak lain (Swasta). Sangat dibutuhkan kesadaran kolektif dalam mewujudkan cita-cita yang bermuara pada kemajuan dan kesejahteraan Masyarakat.” pungkasnya
